11 COMEBACK TERBAIK SEPANJANG MASA DALAM SEPAK BOLA
Dalam dunia sepak bola apapun bisa
terjadi sepanjang peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan dibunyikan oleh
wasit termasuk dalam hal membalikkan keadaan atau sering disebut comeback dari
tim yang sebelumnya tertinggal hingga bisa menyamakan kedudukan atau bahkan menjadi pemenang dalam suata pertandingan walaupun
terkedang sudah sangat tidak mememungkin namun itu sudah sering kita temukan
dan hal ini merupakan hal yang sangat
menarik untuk semua kalangan penikmat sepak bola.
Nah berikut ini kita rangkum beberapa
kejadian comeback terbaik dan mungkin sangat sulit untuk dilupakan bagi para
pemain dan pelatih maupun penonton yang menyaksikan pertandingan – pertandingan
yang dihiasi dengan penampilan yang dramatis dan comeback yang luar biasa.
1. Uruguay 2-1 Brasil, Final Piala Dunia 1950
Pada pertandingan Final Piala Dunia tahun 1950
yang mempertemukan dua Negara dari benua Amerika yaitu Brasil melawan Uruguay. Brasil
jelas menjadi favorit pada Piala Dunia 1950 seiring dengan status mereka
sebagai tuan rumah. Penampilan Selecao sendiri cukup gemilang, mereka tidak
terkalahkan sejak fase grup, dan bahkan mampu menghajar Swedia 7-1
dan Spanyol 6-1 untuk melaju ke final. Sedangkan Uruguay, kendati
mencatatkan skor 8-0 kontra Bolivia di fase grup, mereka harus bersusah payah
menghadapi Swedia dan Spanyol untuk menuju final.
Namun itulah sepak bola, segalanya justru bisa
berubah dan bertolak belakang dengan apa yang dipikirkan oleh banyak kalangan penggemar
sepak bola. babak final dia adakan di Stadion Maracana, Rio de Janeiro dengan yang
di saksikan oleh 200.000 penonton, Brasil memang berhasil unggul lebih dulu di
menit ke-47 melalui Albino Friaca. Namun, Uruguay segera bangkit dan mencetak
dua gol di menit ke-66 dan 79. Hasil 2-1 untuk Uruguay bertahan hingga akhir
dan memastikan mereka meraih gelar Piala Dunia ke-2 untuk Uruguay. Dan Uruguay
berhasil mementahkan semua prediksi yang mengatakan mereka akan kalah ketika
melawan Brasil di Final.
2. Jerman Barat 3-2 Hongaria, Final Piala
Dunia 1954
Final Piala Dunia
tahun 1954 merupakan final yang
cukup tidak berimbang di masanya. Jerman Barat bukanlah kekuatan sepak bola
seperti saat ini mengingat kala itu mereka baru saja membangun ulang tim
selepas Perang Dunia II. Sebaliknya, era 1950-an merupakan masa keemasan sepak
bola Hongaria yang dikenal dengan The Mighty Magyar, dengan bintang
mereka, Ferenc Puskas. Karena itu terbukti ketika kedua negara bertemu di fase
grup ketika itu Hungaria dengan mudah membantai Jerman 8-3.
Oleh karena itu, ketika Jerman Barat berhasil
masuk ke Final dan kembali bertemu dengan
Hongaria, publik tidak berharap banyak kepada Timnas Jerman Barat. Hal itu
dibuktikan dengan keunggulan Hongaria 2-0 di 10 menit pertama, Namun siapa
sangka Jerman Barat akhirnya bisa mencetak dua gol penyeimbang yaitu di menit
ke-10 dan 18 yang membuat Hongaria justru dibuat keteteran oleh Jerman Barat. Dan
akhirnya Jerman pun berhasil mencetak gol kemenangan di menit-84 melalui
striker Rot-Weiss Essen, Helmut Rahn, gol yang membuat Jerman Barat keluar
sebagai juara dunia untuk pertama kalinya.
3. Werder Bremen 5-3 Anderlecht (Liga Champions 1993)
Laga fase grup Liga Champions pada tahun
1993 seharusnya terlihat mudah bagi Werder Bremen. Namun, faktanya Anderlecht
justru membuat repot tim asuhan Otto Rehhagel yang telah melatih selama 12
tahun kala itu. Tim tamu mencetak tiga gol kurang dari 30 menit permainan.
Philippe Albert membuka skor dan Danny Boffin memborong gol ganda. Skor 3-0
untuk Anderlecht bertahan sampai Wynton Rufer mencetak gol yang semula tampak
hanya akan menjadi konsolasi bagi Werder di menit ke-66. Tak disangka, rupanya
itu merupakan awal kebangkitan sensasional tuan rumah, yang kemudian berhasil
mencetak empat gol dalam jarak 17 menit! Tak heran sang pelatih "King" Otto Rehhagel menari
kegirangan merayakan gol kelima tim yang dicetak oleh Marco Bode.
4. Barcelona 5-4 Atletico Madrid
(Copa del Rey 1996/1997)
Mungkin banyak orang berpikir
setelah tertinggal 3-0 di babak pertama dalam laga perempat final Copa del Rey
musim 1996/1997Barcelona sudah habis dan dapat dipastikan bahwa Atletico
Madridlah pemenang dalam pertandingan tersebut. Namun siapa sangka Barcelona
secara luar biasa membalikkan keadaan di babak kedua setelah berhasil mencetak
lima gol melalui gol-gol dari Luis Figo dan Ronaldo. Pencapaian tersebut diakui
oleh El Mundo Deportivo sebagai laga yang menggetarkan, penuh emosional, dan
spektakuler dalam beberapa tahun terakhir di dekade 90-an.
5. Bayern München 1-2 Manchester United (Liga Champions 1999)
Mungkin kata – kata Sir Alex
Ferguson yang melegenda masih jelas dalam ingatan para penikmat sepak bola
yaitu “Football?! Bloody hell!”.
kata-kata yang keluar dari mulut Sir Alex Ferguson setelah melewati
pertandingan yang sangat dramatis dan tim nya berhasil memenangkan pertandingan
melawan klub raksasa asal Jerman yaitu Bayern Munchen setelah sepanjang
pertandingan berlangsung, Manchester United terus menerus ditekan oleh lawannya
yang berjuluk The Bavarians itu. Tercatat setidaknya dua kali tendangan dari
tim asuhan Ottmar Hitzfeld mengenai tiang gawang klub berjuluk Setan Merah itu.
Hingga kemudian dewi fortuna datang menghampiri di babak tambahan waktu, yakni
ketika Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solksjaer masing-masing berhasil
mencetak satu gol.
6. Deportivo La Coruna 4-0 AC Milan, Perempat
Final Champions League 2004
Pada pertandingan Perempat Final Liga
Champions Tahun 2004 yang mempertemukan AC Milan dengan klub asal Spanyol yaitu
Deportivo La Coruna. AC Milan jelas menjadi favorit pada laga ini mengingat
status mereka yang merupakan salah satu raksasa Eropa di masa itu. Sedangkan
Deportivo menjadi tim kuda hitam pada Champions League musim tersebut. Milan
pun bertandang ke Estadio Municipal dengan semangat tinggi setelah pada leg
pertama di San Siro mereka berhasil menang 4-1 atas Deportivo.
Namun siapa sangka, pertandingan yang
seharusnya mudah bagi AC Milan dan merebut tiket ke semifinal berubah menjadi
petaka. AC Milan dipaksa harus mengakui kekuatan wakil Spanyol tersebut setelah
mereka diungguli 0-2 pada babak pertama. Itulah namanya sepak bola alih-alih
bangkit, AC Milan semakin tenggelam setelah kembali kebobolan dua gol di babak
kedua. Skor 4-0 bagi tuan rumah dengan
agregat 5-4 Deportivo pun memastikan diri maju ke babak selanjutnya, dan AC Milan
pun harus pulang dengan kepala tertunduk.
7. Monaco 3-1 Real
Madrid (Liga Champions 2003/2004)
Tidak ada yang mengira kalau Real Madrid tidak
bisa melanjutkan langkahnya ke Semi Final. Real Madrid tampaknya akan
melenggang mudah ke semi-final Liga Champions 2003/2004 karena setelah
memenangi putaran pertama 4-2 di Spanyol, El Real sempat unggul 1-0 dalam laga
penentuan di Stade Louis II, Namun siapa sangka Ludovic Giuly berhasil mencetak
gol untuk Monaco. Yang kemudian Fernando Morientes membalikkan kedudukan
menjadi 2-1, dan pada akhirnya Giuly melesakkan gol keduanya dengan tendangan
tumit cerdik untuk menyamakan agregat 5-5 dan mengunci kelolosan Monaco berkat
keunggulan gol tandang
8. AC Milan 3-3 Liverpool (Liga Champions
2005)
Final Liga Champions Tahun 2005 merupakan
memori yang sangat indah bagi pemain Liverpool dan juga merupakan pencapaian
terbaik Liverpool di era kepelatihan Rafael Benitez. Dalam final Liga Champions
2005 di Istanbul, Milan sudah membuka skor pada menit pertama dan menggenggam
keunggulan tiga gol saat turun minum, sehingga sebagian fans The
Reds memutuskan pulang dini dari Ataturk Stadium.
Namun siapa yang menyangka Liverpool mampu
menyamakan kedudukan lewat tiga gol dalam kurun enam menit dan kemudian
memenangi adu penalti untuk menjadi juara. Jika ada satu laga final yang paling dikenang oleh publik,
mungkin final Champions League 2005 di Istanbul adalah kandidat terkuat.
Bagaimana tidak, pada laga yang mempertemukan antara Liverpool dan AC Milan
tersebut, The Reds berhasil memutarbalikkan laga secara magis. Tertinggal 0-3
pada babak pertama, anak asuh Rafael Benitez seakan sudah dihadapkan pada
kekalahan telak dari raksasa Serie A tersebut.
Namun, The Reds bangkit dan mencetak tiga gol
di babak kedua melalui aksi Steven Gerrard, Vladimir Smicer, dan Xabi Alonso.
Pertandingan pun berlanjut hingga babak tambahan, dan akhirnya harus ditentukan
lewat adu penalti. Seperti yang kita ketahui, Liverpool berhasil keluar sebagai
juara dan meraih gelar Champions League ke-5 mereka. Hingga saat ini publik
masih mengenang laga tersebut dengan sebutan The Istanbul Miracle.
9. Bayern Munchen 1-1 Chelsea, Final Champions
League 2012
Bayern sebenarnya sangat diunggulkan dalam
Final kali ini, Bayern memiliki skuat yang lebih komplet dan final yang
kebetulan dihelat di Allianz Arena, yang merupakan kandang sendiri. Catatan perjalanan
mereka pun menuju partai sangat impresif, terbukti mereka meraih agregat 7-1
atas Basel (16 besar), 4-0 atas Marseille (perempat final), dan menyingkirkan
Real Madrid di semifinal. Sedangkan Chelsea bisa dibilang beruntung bisa
melewati hadangan Barcelona di semifinal.
Namun, semua itu tidak cukup bagi Bayern. Alih
– alih mengontrol permainan Bayern justru kesulitan mencetak gol. Yang pada
akhirnya Thomas Muller berhasil mencetak gol di menit ke-83, hanya butuh 5 menit
bagi Chelsea untuk menyamakan kedudukan yaitu oleh Didier Drogba di menit
ke-88. Kegagalan Arjen Robben mencetak penalti pada babak tambahan menjadi
petaka bagi Bayern, yang kemudian harus rela tersungkur di kandang mereka
sendiri setelah ditaklukkan Chelsea 3-4 lewat adu penalti.
10. Liverpool 4-3
Borussia Dortmund (Liga Europa 2015/2016)
Ini merupakan salah satu comeback paling
dramatis yang pernah terjadi di kandang Liverpool, Stadion Anfield, sekaligus
di Liga Europa. Menyusul hasil 1-1 pada pertemuan pertama di Jerman, Dortmund
sempat unggul 2-0 di Anfield berkat dua gol dini. Siapa sangka tuan rumah
kemudian mencetak tiga gol melalui Philippe Coutinho, Mamadou Sakho, plus aksi
menit terakhir Dejan Lovren untuk merebut tiket semi-final dari genggaman Dortmund
11. Barcelona 6-1 Paris Saint-Germain (Liga
Champions 2016/2017)
Dalam sejarah Liga Champions, belum pernah ada
tim yang sanggup membalikkan defisit empat gol dari leg pertama, tetapi semua
itu berubah pada malam magis di Camp Nou. PSG sejatinya datang ke Camp Nou dengan
motivasi tinggi setelah berhasil pecundangi Barcelona dengan skor 4-0 di Leg
pertama di Parc des Princes. Namun Barca tampil
sangat ganas untuk mengemas keunggulan 3-0 di babak pertama, tetapi gol tandang
Edinson Cavani tampak telah memusnahkan harapan Barcelona. Edinson Cavani memang sempat mencetak gol di menit ke-62.
Namun
Barcelona justru mengamuk kala mereka mencetak tiga gol di penghujung laga
melalui Neymar (88, 90+1), dan Sergi Roberto (90+5). Enam gol Barcelona pun
membuat agregat berubah menjadi 6-5 dan meloloskan anak asuh Luis Enrique ke
babak perempat finalNamun, berkat penampilan apik Neymar, yang menciptakan dua gol
dan satu assist, untuk Sergi Roberto, Barcelona mampu membukukan
kemenangan historis yang memuat banyak fans di stadion menitikkan air mata
bahagia.
Itulah beberapa comeback
terbaik dalam pertandingan sepak bola yang membuat siapa pun yang menonton pertandingan
tersebut sangat terhibur dan sangat dramatis serta memacu adrenalin para
penikmat sepak bola.
Mau dapat penghasilan sampingan dengan modal kecil ?
BalasHapusAyuk segera bergabung bersama kami di mestiqq
Keunggulan dari mestiqq adalah
*Permainan 100% Fair Player vs Player - Terbukti!!!
*Proses Depo dan WD hanya 1-3 Menit Jika Bank Tidak Gangguan
*Minimal Deposit Hanya Rp 10.000
*Bonus Setiap Hari Dibagikan
*Bonus Turn Over 0,3% + 0,2%
*Bonus referral 10% + 10%
*Dilayani Customer Service yang Ramah dan Sopan 24 jam nonstop
*Berkerja sama dengan 4 bank lokal antara lain : ( BCA-MANDIRI-BNI-BRI )
Jenis Permainan yang Disediakan ada 7 jenis :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker
Untuk Info Lebih Lanjut Dapat menghubungi Kami Di :
BBM: 2C2EC3A3
WA: +855966531715
Skype: mestiqqcom@gmail.com